KEDIRI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kediri melakukan Musyawarah Daerah (Musda) ke IX yang berlangsung di Hotel Insumo Kediri Rabu (29/12/2021) dan dibuka langsung Bupati Kediri H Hanindhito Himawan Pramana, S.H.
Hadir kegiatan tersebut Ketua MUI Provinsi Jawa Timur, Bupati Kediri H Hanindhito Himawan Pramana, S.H., Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, S.T. Ketua PCNU Kabupaten Kediri Makmun dan Kepala Kemenag Kab Kediri.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan akrab disapa Mas Dhito mengatakan, dengan kegiatan Musda MUI Kabupaten Kediri ini, Kami dari Pemkab Kediri tidak bisa berjalan sendiri.
Baca juga:
Memaknai Kehidupan Melalui Nuzulul Qur’an
|
"Kami perlu peran ulama. Salah satunya untuk menentang atau meminimalisir radikalisasi dengan melakukan deradikalisasi di Kabupaten Kediri, " ucap Mas Dhito.
Mas Dhito menuturkan bahwa ada masukan dari kalangan Gawagis, biasanya pondok pesantren besar mengirimkan kiai atau ulama ke pesisir desa-desa yang ada di Kabupaten Kediri.
Fungsinya untuk memonitor sudah sejauh mana pemahaman warga kita tentang ideologi Pancasila. Jangan sampai disusupi dengan ideologi-ideologi yang lain.
"Pemkab Kediri berharap untuk hasil program kerja kedepan yang diberikan oleh MUI Kabupaten Kediri program kerja yang realistis dan betul-betul bisa direalisasikan di masyarakat, " harap Mas Dhito.
Sementara itu KH Imam Sanusi selaku Ketua MUI Kabupaten Kediri mengatakan, dalam acara kegiatan Musda MUI Kabupaten Kediri untuk pengurus yang akan datang bisa menjalankan tugas-tugasnya secara optimal.
"Alhamdulillah di Kabupaten Kediri kondisinya selalu aman, meskipun ada kericuhan sedikit tidak sampai ke masalah Sara, kalau sampai ada kericuhan Sara itu yang bahaya. Dan, Kabupaten Kediri sampai saat ini aman dan kondusif, " ungkapnya. (prijo)